UniEropa sebelumnya menyepakati bantuan dengan ditambah bberap syarat yang ketat, hingga publik yunani yang sejak awal menentang pemerintah untuk tidak menerima bantuan tersebut, kembali menyatakan penolakannya dan meminta agar pemerintah lebih menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi. perkembangan kondisi terakir di kawasan eropa anjlok dan bursa saham pun melemah hingga muncul spekulasi bahwa yunani akan ditendang dari keanggotaan zona eropa.
hingga saat ini pemerintahan yunani menjadi dua kekuatan, kekuatan yang pertama adalh parta penguasa yang mendukung rencana dana bantuan, sendangkan yang kedua adalah parta oposisi yang menentang bantuan dan juga telah memenangi voting sekaligus melucuti dominasi pemerintah dalam pengambilan kebijakan ekonomi. tidak ada jalan lain bagi pemerintah kecuali bekerjasama dengan pihak oposisi dan memeperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat karena kala voting.
akan tetapi yunani telah terlanjug menerima bantuan Uni Eropa untuk kedua kalinya, dan semua tuntutan persyaratan juga telah disepakati. juru bicara komisi eropa Amadau Altafaj menegaska bahwa pelaksanaan program bailout secara penuh dan tepat waktu adalah ini dalam memenuhi target dan mencapai kestabilan pengembalian hutang-hutang yunani. permasalahan menajdi semakin panas menyusul gagalnya presiden sarkozy dalam pilpres periode kedua. calon penggantinya yang berasal dari partai sosialis, francois Hollande justru menginginkan untuk merubah fokus kebijakan eropa dari kebijakan bailout menjadi kebijakan pemulihan pertumbuhhan ekonomi.
Sedangakn Prospek yunani keluar dari zona euro terus meningkat seiring waktu dan diperkirakan dalam tahun ini juga, mengenai dampak sistemik yang diakibatkan jika yunani angakt kaki serpertinya sudah mulai berkurang sejak maret lalu. ketika otoritas keuangan erpa menerapkan kebijakan debt swap yang menuntut keterkangan mereka, mampu mengurangi kerugian kreditur swasta atas utang yunani. disamping itu pemerintah zona eropa dan IMF telah meningkatkan perlindungan finansial yang konon dannya mencapai 1 triliyun euro dalam rangak melindungi negara-negara lainnya di region tersebut.
perlu diingat bahwa pernyataan diatas masih harus diuji terlebih dahulu kebenarnya. bisa saja pernaytaaan tersebut dilontarkan untuk meredakan kecemasan pasar. permasalahaan utamanya dalah yunani berhutang begitu besar pada negara-negara tetangganya, jika yunani dibiarkan bangkrut maka dana yang telah dipinjam tersbut kemungkinan tidak akan kembali. krisis utang eropa tampaknya memasuki babak baru dan seperti perkiraan kami sejak tahun lalu bahwa krisis masih jauh dari berakir, bahkan benang kusut masih belum terurai. kita hanya bisa meunggu kitra-kria negara mana laig yang akan ikut bergabung dengan yunani untuk keluar dari zona euro.
0 komentar:
Posting Komentar