Gubernur ECB, Mario Draghi telah memperingatkan akan adanya perpecahan di zona Europe, dimana hal tersebut telah menjadi tabu bagi seorang gubernur bank sentral Eropa untuk mengatakan hal yang demikian, bahkan saat ia bermaksud untuk menurunkan ekspektasi pasar terhadap peran ECB dalam memerangi krisis hutang pemerintah Eropa. keinginan Draghi untuk membahas sebuah skenario terhadap uni eropa yang telah terjalni selama 13 tahun, dimana telah dipertahankan oleh gubernur yang sebelumnya, Jean Claude Trichet, yang secara sederhana menyimpulkan sebagai suatu suatu kejadian yang " Tidak Masuk Akal", menekankan adanya risiko yang besar didalam krisis hutang Eropa, yang telah banyak memberikan gangguan terhada pasar keuangan global.
dalam sebuah wawancara sejak dia menjadi gubernur ECB pada 1 november kemarin, draghi mengatakan bahwa negara-negara yang sedang berjuang mengatasi krisis hutangnya yang telah menghentikan keanggotaan di Uni Eropa akan mendapatkan masalah yang lebih besar. sementara untuk negara-negara Uni Eropa bertahan, Peraturan Uni Eropa mungkin telah dialnggar dan "anda tidak akan tahu kapan hal ini akan benar-benar berakhir".
negarayang telah meninggalkan keanggotanaanya dan melakukan devaluasi mata uang mereka akan menimbulkan inflasi yang tinggi dan gagal untuk lari dari reformasi structural yang mungkin masih akan diterapkan, tetapi masih dalam posisi yang kurang menguntungkan" dikatan draghi kepada fianancial Times.
Artikel yang Anda Cari:
3 komentar:
terima kasih ya gan, nak banget artikelnya dibaca
artikelnya bagus banget gan, terus bikin artikel
perpecahan di Eropa ya, di indonesia gimana ya?
Posting Komentar