dalam sebuah wawancara sejak dia menjadi gubernur ECB pada 1 november kemarin, draghi mengatakan bahwa negara-negara yang sedang berjuang mengatasi krisis hutangnya yang telah menghentikan keanggotaan di Uni Eropa akan mendapatkan masalah yang lebih besar. sementara untuk negara-negara Uni Eropa bertahan, Peraturan Uni Eropa mungkin telah dialnggar dan "anda tidak akan tahu kapan hal ini akan benar-benar berakhir".
negarayang telah meninggalkan keanggotanaanya dan melakukan devaluasi mata uang mereka akan menimbulkan inflasi yang tinggi dan gagal untuk lari dari reformasi structural yang mungkin masih akan diterapkan, tetapi masih dalam posisi yang kurang menguntungkan" dikatan draghi kepada fianancial Times.
Artikel yang Anda Cari:
- kenaikan gas yang menyesakkan rakyat
- Agea tetap jalan terus
- Peluang di Tengah Volatilitas tinggi pasar dunia
- Headline baru: Spanyol dan Italia setelah Yunani
- Pemerintah AS penyebab kekacauan ekonominya
- Skrill/moneybookers? di AGEA
- Western Union berbadan hukum
- tukarduid tutup berganti omahpoin.com
- Whitdrawal dan Deposit di AGEA
- Agea tetap lancar dengan sistem pembayaran skrill
- Dana di MASTERFOREX dari LR AMAN
- Liberty Reserve TUTUP
- Management tertinggi MasterForex Rapat resmi bersama BAPPEBTI
- Industri yang terpuruk akibat resesi
- Bursa perumahan di inggris masih lemah
- Fokus G8 menyelesaikan krisis eropa
- Investor dibalik suksesnya Facebook
- Konsumen AS Optimis, indeks sentimen jatuhkan ekspektasi
- 5 negara dengan potensi pertumbuhan Real Estate terbesar
- Ditengah krisis: Buffet borong saham
- Peta politik Eropa berubaha: Yunani terancam di depak
- Uni Eropa gagal tentukan peraturan barunya
- Pendapatan dan belanja As meningkat
- Indeks saham, emas dan minyak naik di akhir minggu
- Fisher tentang kebijkan kuantitatif
3 komentar:
terima kasih ya gan, nak banget artikelnya dibaca
artikelnya bagus banget gan, terus bikin artikel
perpecahan di Eropa ya, di indonesia gimana ya?
Posting Komentar