diusianya yang baru 26 tahun, Top telah menjadi milyuner muda, pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. pada awalnya tak ada yang begitu istimewa dari Top, bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan. seperti kebanyakan pemuda seumurnya, Top pernah alami kecanduan game online saat di berumur 19 tahun dan membuatnya terlantarkan sekolah. bukan saatu hal yang baik tentunya, akan tetapi perkenalannya dengan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan 1 juta baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). para pembeli adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. namun karena ini bisnis ilegal maak sudah pasti tak ada yang bertahan lama. rekenin game onlineny di blok karena ketahuan melakukan transaksi jual beli.
dengan sisa uang yang dimilikinya ia beralih usaha ke bisnis DVD player, akan tetapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak bisa kembali.
Dititik inilah Top mulai menyadari kesalahan karena telah melalaikan sekolah dan pelajarannya. di titik ini pula, ia juga memulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. hutang yang melilit bisnis orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht memperburuk keadaan. telebih lagi rumah mereka disita bank. ditengah himpitan yang keras ini Top tetap berkeras. segala hal dia coba lakuan, Top mencoba berjualan kacangm, diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacanya lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperiman untuk mencapatkan resp terbaik. lalu Top membuka kedai di mal dan belajar tentang menemukan tempat yang strategis, sebab lokasi menentukan keberhasilan jualannya.
tetapi bisnis memang tidaklah mudah. saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis kacanya secara besar-besaran, timbulah suatu masalah lain yang mengakibatkan pihak mal membatalkan kontrak kedainya. dititik ini Top hampir putus asa. orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke china. top berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutnyak usahanya. dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnsi rumput laut goreng. makanan camilan yang kekasihnya berikan, menjadi inspirasi bagi Top.
Top akhirnya memulai usah kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput laut. biaya yang dikeluarkan untuk pembelajarang ini mencapai 100 ribu baht. belum lagi top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agartidak basi jika disimpan untuk beberapa hari.
dalam tekanan yang sebegitu hebat, Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datan kembali untk menjual produknya di mini market 7-eleven. lagi-lagi tidak semudah membalikan telapak tangan, 7-eleven memiliki standard yang tinggi agar produk Top bisa masuk pasaran. berbagai upaya top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
keputusasaan melanda dirinya. Top hampir- hampir memutuskan untuk berangkat ke china tapi sebelum itu terjadi, top melakukan usah terahirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Top berhasil memenuhi syarat ketentuan juga memenuhi quota yang ditetapkan.
penjualan Top, segala kegagaln, getir dan pahit dalam membangun sebuah bisnis kini mengantarkan Top pada sebuah kesuksesan. sekarang ini di Thailand siapa yang tak kenal Tao Kae Noi, Produk camilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai negara tetangga termasuk indonesia. dengan penghasilan 800 juga Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai a young bilionaire from Thailand.
0 komentar:
Posting Komentar