dari jumlah tersebut, sebanyak 18.000 jutawan dengan aset menganggur US$100 juta berada di Asia tenggara, china, dan jepang. adapun di Amerika utara, jumlah jutawan dengan aset setara itucuma 17.000 orang dan 14.000 orang di eropa barat.
padahal pada tahun 2010, jumlah orang kaya dengan kriteria tersebut mencapai 16.000 jutawan id asia tenggara, china, dan jepang. jumlah itu sema dengan jumlah orang kaya di amerika utara. sedangkan di eropa barat sebanyak 13.000 jutawan di tahun 2010.
james lawson, direktur ledbury research , melaporkan bahwa jumlah dan konsentrasi jutawan menonjolkan perubahan aliran kekayaan global. "tren pada kelas ini tampaknya akan sama dengan penduduk berkekayaan lebih rendah di tahun tahun yang akan datang."
kedua perusahaan yang meriset orang kaya tersebut mempekirakan, india dan china akan mencatat pertumbuhan jutawan tertinggi hingga tahun 2016. citigroup dan knight frank memperkirakan, pertumbuhan jutawan di india sebesar 114% dan china 106% antara taun 2011 dan 2016. jutawan dengan dana 100 juta dollar AS di asia akan naik menjadi 26.000 orang di tahun 2016. diikuti 21.000 orang di amerika utara dan 15.000 di eropa barat.
seni, wine dan olah raga
menurut laporan citigroup dan knight frank, pergeseran kekayaan ke wilayah timur bakal memicu investasi dalam bentuk karya seni, wine, dan klub olah raga. investasi bidang seni di asia mencapai 32 persen dari total investasi seni dunia. nilainya lebih dari 25 juta dollar AS. investasi seni diseluruh dunia naik 25% dibandingkan tahun 2010.
sedangkan investasi wine naik 29% sepanjang tahun lalu. "ketika pasar bergejolak, seni, winw dan olahraga mejadi investasi yang lebih mantap dan secara rutin melebihi kinerja indeks misalnya FTSE 100' kata laporan tersebut.
memang nilai investasi ketiganya bisa turun. namun ketiga investasi alternatif ini masih bisa dinikamti, jonathan binstock, penasihat seni citi private bank di new york, kerap mendengar kliennya menggungkapkan hal ini " bila mereka membelanjakan 5juta dollar AS untuk lukisan picasso, mereka bisa menerima nilainya turun, meski turun 20 %, mereka tahu bahwa mereka punya masterpiece yang tergantung di dinding rumah mereka "kata binstock
sebelumnya, forbes melaporkan dari 50 franchise olahraga paling bernilai, baik sepakbola dan football ala amerika, banyak yang merupakan miliki keluarga atau individu. dulu, kepemilikian tim olahraga lebih karena gengsi. kini, investor yang punya uang menganggur makin pintar mengkombinasikan kesenagnan terhagap olahraga dengan imbal hasil finansial.
"masalah akan terjadi ketika keputusan emosional seperti membayar pemain telalu mahal. investasi harus mengikuti rencana" kata bradley rangell, anggota tim sport finance and advisory di citi private bank.
0 komentar:
Posting Komentar