China melakukan hal ini sudah jelas tujuannya untuk melindungi perekonomian nasional dan berusaha mengeruk keuntungan sebanyak-banyakknya dari perdagangan luar negerinya. Washington hingga saat ini belum merubah kebijakan politiknya setelah pada hari sabtu lalu China berkomitmen membiarkan yuan naik dan jatuh 1 % dari titik tengahnya dan efektif berlaku mulai senin ini dari limit sebelumya sebesar 0,5%.
Keputusan China tidak memuaskan pihak Amerika, karena apresiasi ini adalah fleksibilitas terbatas dimana pergerakan yuan masih dipatok dan pihak china masih terus melakukan intervensi. departemen keuangan AS yagn merasa tidak puas, mengatakan bahwa perkembangan terlalu lambat dan masih belum lengkap, masih banyak kemajuan yang harus dicapai.
Amerika memiliki kepentingan dalam mengatur agar nilai tukar yuan bergerak bebas mengikuti mekanisme pasar demi menyeimbangkan kembali neraca perdagangan antar kedua negara. China telah lama mengambil keuntungan dengan mematok nilai tukar yuan lebih rendah dari Dollar Amerika dan berhasil membukukan surplus perdagangan selama bertahun-tahun.
Ditahun lalu saja surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat mencapai rekor tahunan tertinggi lebih dari $295 miliar. hubungan antara china dan amerika juga dinilai akan terus memanas karena tidak hanya permasalahan nilai tukar yang menjadi akar masalah, akan tetapi juga diabaikannya hak-hak intelektual seperti pembajakan yang secara langsung merugikan produsen Amerika.
Kemampuan pabrkasi china ditopang oleh melimpahnya tenaga kerja dan telah mengukuhkan china sebagai mesin produksi paling produktif diseluruh dunia. China mampu memproduksi berbagai barang kebutuhan dalam jumlah dan kualitas yang tinggi. Akan tetapi keuntungan itu juga seringakli menjadi boomerang bagi negara-negara lain diseluruh dunia yang menyebabkan menurunnya daya saing ketika menghadapi China dan seringkali barang-barang yang diproduksi China melanggar hak cipta atau memproduksi barang atau brand yang tidak mendapatkan izin dari pemilik hak cipta. chian berhasil mengambil keuntungan baik dengan cara legal dan ilegal jika mengacu pada protes Amerika serikat.
Selain itu, masih belum jelasnya maslaah apakah Beijing akan menerapkan secara penuh kebijakan yang memebrikan keleluasaan lebih luas kepada perbankan dan perusahaan dalam berspekulasi menggunakan yuan sejak china membuka diri di tahn 1994. hingga saat ini china masih sering mealkukan intervensi secara besar-besaran di pasar. sehingga berhasil menambahkan setidaknya $100 miliar ke cadangan devisa pada kwartal pertama. ketika krisis moneter 2008 mencuat diseluruh dunia, beberapa negara seperti jepang dan Euro memang melakukan intervensi sehingga china menganggap intervensi adalah sah, akan tetapi pasti devinisi intervensi yang dipahami china dan amerika adalah berbeda jauh.
Banyak analis keuangan di Amerika menganggap china hanya mengumbar janji melakukan ini dan itu tetapi tidak ada realisasi yang jelas sama sekali. bagi Amerika, sleama masih menderita defisit perdagangan maka permasalahan dianggap belum selesai. kandidat presiden dari partai Republik Mitt Romney melontarkan tuduhan bahwa china telah memanipulasi mata uang dan melakukan praktek subsidi yang tidak adil. kebijakan ini merupakan salah satu agenda yang akan dia usung jika terpilih menjadi presiden dipemilu mendatang.
mengutip pernyataan salah seorang profesor ekonomi di Universitas Harvard Jeffry Frankel di Reuters, bawha ia mengingatkan kebijakan perekonomian china pada sabtu lalu justru akan membuat nilai yuan terhadap dollar merosot karena saat ini perekonomian china sedang melambat dan pada akhirnya menurunkan surplus perdagangan yang telah dicapai. jika kebijakan di sabtu lalu menyebabkan nilai tukar yuan melemah maka Amerika dengan sangat terpaksa merubah pendekatannay terhadap china.
Hingga saat ini Amerika lebih melontarkan berbagai kritik dan desakan kepada China, akan tetapi hal ini juga tidak banyak aksi yang konkrit yang diambil oleh Amerika. entah karena takut akan kekuatan ekonomi China atau karena Amerika juga tidak mampu untuk melawan China sendirian. Amerika beberapa kali meminta bantuan sekutunya dalam mendesak China di forum-forum ekonomi internasional, akan tetapi masing-masing negara juga memiliki permasalahan ekonomi sendiri dan seringkali China bukanlah agenda utama mereka layaknya Amerika.
0 komentar:
Posting Komentar