WTO menemukan adanya aliran bantuan ke markas boeing berupa hibah penelitian utnuk mengembangkan pesawat, termasuk pesawat terbaru 787 Dreamliner.
dengan adanya subsidi tersebut mendapat pertentangan dari kompetitor boeing, yaitu Airbus yang bermarkas di eropa. komisaris perdagangan uni eropa, karel de gucht menyatakan, boeing secara jelas menerima subsidi dari AS dan melanggar hukum bisnis.
para hakim banding WTO menilai, dampak dari kebijakan tersebut membuat Airbus kehilangan pasar. akan tetapi menurut hakim tersebut, pasar penjualan pesawat Airbus yang turun hanya di australia, bukan di 10 negara seperti yang telah disampaikan oleh Airbus.
WTO juga telah memutuskan, bahwa Airbus telah menerima miliaran euro pinjaman berbunga rendah dari pemerintah Uni Eropa.
0 komentar:
Posting Komentar