Banyak saham-saham yang tidak bergerak dalam kurun waktu 10 tahun, tetapi kadang keuntungan dari investasi property juga tidak bisa mengalahkan imbal hasil saham-saham unggulan, seperti Astra, Sampoerna, Gudang Garam dan lain-lain. apalagi jika dividen yang didaptkan diinvestasikan kembali. untuk lebih terperinci mari kita lihat lebih dalam tentang keduanya"
1. Property
Berinvestasi di bidang properti berarti membeli tanah atau bangunan yang nyata. beberapa properti membutuhkan perawatan tiap bulannya, contohnya adalah tanah ataupun bangunan yang belum disewakan atau akan dijual tetapi belum laku. sementara itu properti lainya justru menghasilkan uang, seperti apartemen, rumah dan ruko yang disewakan. para penyewa akan membayar anda setiap bulan, yang uangnya akan disisihkan sebagian untuk biaya perwatan, sebagian lagi akan menjadi keuntungan anda.
2. Saham.
Ketika anda membeli saham, berarti anda memiliki sebagian kecil kepemilikan dari sebuah perusahaan. perusahaan tersebut bisa bergerak di berbagai bidang, bisa produsen makanan, kendaraan bermotor, komoditas dan lainya, dan yang paling penting anda akan mendapatkan bagian dari laba untuk setiap saham yang anda miliki.
Jika sebuah perusahaan punya satu juga saham, dan anda memegang sepuluh ribu saham, maka anda mimili 1 persen di perushaan tersebut. Bursa efek indonesia membutuhkanya jadi kelihatan tidak sederhana seperti ini. jajaran direksi perusahaan, yang dipilih oleh para pemegan saham seperti anda, bertugas mengawasi dan menjalankan operasinal perusahaan. mereka juga memutuskan beberapa banyak porsi laba yang akan dijadikan investasi dan porsi yang akan disebarkan ke pemegan saham alias deviden.
kekurangan dan kelebihan berinvestasi saham dan property
1. kelebihan berinvestasi property
- Investasi diproperty merupakan yang paling banyak dilakukan oleh seluruh lapisan masyrakat, karena banyak orang tumbuh bersama dengan berbagai pengetahuan mengenai tanah, rumah dan lain-lainnya.
- Membeli property berarti anda mendapatkan sesuatu yang riil, anda bisa merabanya, tinggal didalamnya, menunjukkan tempat tersebut sambil berkata "itu punay saya" bagi beberapa orang hal tersebut penting secara pesikologis
- Tindakan penipuan lebih sulit dilakukan pada bisnis property jika dibandingkan dengan saham, apalagi jika anda memiliki banyak informasi mengenai industri tersebut.
- Berutang untuk membeli property cenderung lebih aman dibandingkan membeli sahamnya yang hanya mengandalkan keuntungan margin saja.
- Jika dibandingkan dengan saham, properti membutuhakn pengawasan lebih banyak, anda harus siap untuk menerima telepon di tengah malam jika terjadi sesuatu, mulai dari pipa bocor, atau gas bocor, dll.
- Jika tidak dihuni atau disewakan, anda harus menyisihkan uang cukup banyak untuk biaya perawatan. selain itu, masih ada pajak, asuransi, uang kebersihan, keamanan, dll.
- Kenaikan harga properi terhadang oleh inflasi, meski kelihatannya naik dari tahun ke tahun akan tetapi sebenarnya nilainya terlalu tinggi karena terhambat inflasi tiap tahun.
- Fakta dan penelitian membuktikan meski sering naik-turun, membeli saham, dan menginvestaskan kembali deviden yagn diperoleh dan memegangnya dalam jangka waktu lama sudah menjadi mesin uang yang paling efektif.
- Tidak seperti bisnis kecil yang harus anda bangun dan kelola sendiri, dengan kepemilikan saham disebuah perusahaan anda tidak perlu terjun langsung, kecuali melakukan riset mengenai perusahaan mana yang sesuai dengan selera anda. dan biarkan orang-orang profesional yang mengurus perusahaan anda.
- Saham berkualitas tinggi tidak hanya mencatat pertumbuhan laba tiap tahun saja, tetapi menambah deviden juga. dengan demikian setiap tahun anda akan mendapatkan uang tunai yang semakina lama semakin tinggi sejalan dengan pertumbuhan perusahaan tersebut.
- Lebih mudah untuk melakukan diversifikasi di saham ketimbang di properti, melalui reksa dana, anda bisa berinvestasi hanya dengan satu juta perbualn di perusahaan-perusahaan yang masih berkembang. ongkos brokernya pun lebih murah diabandingkan saham biasa.
- Investasi saham lebih likuid dibandingkan properti. dalam jangka waktu perdagangan, anda bisa menjual dan membeli saham beberapa kali hanya dalam hitungan detik. beda dengan properti yang membutuhkan waktu berhari-hari atau lebih.
- Meskipun sudah disebutkan bahwa jangka panjang investasi saham jauh lebih menguntungkan daripada investasi lainnya, namun masih banyak investor yang sering terbawa emosi, tidak disiplin dan hanya mengejar keuntungan cara cepat. slah satu contoh, pada krisis 2007-2009, ketika seluruh pasar saham didunia anjlok, banyak penasehat keuangan meminta investor untuk segera melepas saham, padahal sbenarnya saat itu adalah momen yang tepat untuk membeli saham di harga melepas saham.
- Memilih perusahaan yang salah ditambah dengan kondisi pasar yang datar, dalam beberapa tahun harga saham anda seperti tidak tumbuh sama sekali, hal ini dapat anda atasi dengan menginvestasikan kembali deviden yang diberikan oleh perushaan tersebut, dengan demikian lebih banyak porsi saham yang dipegang dan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi terbuka lebar saat sahamanya tiba-tiba melonjak.
0 komentar:
Posting Komentar